TIPS AGAR ANAK CEPAT JALAN
Melatih anak berjalan merupakan suatu tantangan namun juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang tua. Namun, proses ini perlu dilakukan dengan hati-hati, sehingga penting untuk menyediakan tempat yang aman untuk sang buah hati saat latihan berjalan. Selain menyediakan tempat yang aman, terdapat beberapa hal yang juga penting untuk diperhatikan dalam cara melatih anak berjalan.
Mari simak beberapa cara melatih anak berjalan selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Cara Melatih Anak Berjalan dengan Aman
Usia berapa bayi bisa berjalan sendiri? Normalnya, si kecil sudah mulai bisa berjalan tanpa bantuan pada usia 12 bulan ke atas. Namun, ibu bisa mulai melatih anak berjalan ketika ia menginjak usia 7–9 bulan. Saat melatih berjalan, si kecil memerlukan motivasi dan stimulasi yang baik agar berani memulai langkah pertamanya.
Melatih anak berjalan perlu dilakukan dengan sabar dan hati-hati. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa cara melatih anak berjalan yang perlu dipahami oleh setiap orang tua.
1. Memberikan Bimbingan pada Anak
Pada awal-awal latihan berjalan, anak akan banyak membutuhkan bimbingan dari orang tua, mulai dari cara berdiri, berjalan, hingga cara untuk duduk kembali. Berikut adalah bimbingan yang perlu diberikan oleh orang tua kepada anak saat latihan berjalan.
Membantu Anak untuk Berdiri dan Duduk
Umumnya, anak mulai bisa berdiri dan berjalan ketika memasuki usia 8 bulan. Pada fase ini, biasanya anak akan mencoba berdiri dengan menggunakan bantuan benda/orang di sekitarnya. Momen ini merupakan waktu yang tepat untuk melatih keseimbangan anak dan membuatnya terbiasa dengan posisi berdiri.
Sebagai orang tua, Anda bisa membantu mengangkat tubuhnya ketika si kecil sudah dalam posisi siap untuk berdiri. Kemudian, saat ia ingin duduk kembali, ajari ia untuk menekuk lututnya terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko jatuh dan cedera.
Melatih Keseimbangan Anak
Salah satu cara agar anak cepat jalan adalah melatih keseimbangannya dengan memegang tangan bayi selama ia berdiri. Pada usia 7 bulan, anak sudah mulai bisa berdiri sendiri, meski masih berpegangan dengan tiang, tembok, atau bergandengan tangan dengan orang lain.
Setelah beberapa lama, jika anak sudah berhasil berdiri dengan bantuan, cobalah melepaskan genggaman tangan secara perlahan. Biarkan anak menjejakkan kakinya dengan berani, setidaknya selama setengah menit sembari tetap menjaganya. Namun, jangan paksakan jika anak memang belum mampu berdiri sendiri.
Perkembangan ini masih terus berlanjut hingga anak mencapai usia 11 bulan. Pada fase ini, biasanya anak sudah bisa berdiri sendiri tanpa pegangan, setidaknya selama dua detik. Keseimbangan tubuh si kecil umumnya juga sudah mulai stabil setelah memasuki usia 13 bulan.
Memberikan Pujian pada Langkah Pertama
Memberikan pujian untuk langkah pertama anak adalah cara melatih anak berjalan yang bisa diterapkan. Momen ini merupakan momen yang penting, baik bagi anak maupun orang tua, sehingga tidak ada salahnya memberikan anak apresiasi berupa pujian di langkah pertamanya dan di setiap langkah selanjutnya.
Pujian-pujian tersebut bisa menjadi sebuah motivasi bagi anak untuk lebih aktif lagi. Langkah pertama bayi biasanya terjadi pada masa perkembangan anak 1 tahun. Jika dilatih secara rutin, maka di usia 14 bulan umumnya anak sudah bisa melangkahkan kakinya dengan lincah.
2. Memberikan Motivasi agar Anak Aktif Bergerak
Pola asuh orang tua yang baik juga cukup berpengaruh dalam tumbuh kembang anak. Dalam cara melatih anak berdiri dan berjalan, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menunjukkan pola asuh yang baik adalah dengan memberikan motivasi dan dorongan pada anak.
Pasalnya, semakin aktif anak bergerak, maka kekuatan ototnya akan terasah, sehingga kemampuan berjalannya pun juga akan meningkat. Cobalah memancing anak untuk berjalan dengan menjauhkan mainan kesukaannya, kemudian dorong ia berjalan untuk mengambil mainan tersebut.
3. Hindari Menggunakan Baby Walker
Jika ingin anak menjadi lebih percaya diri untuk berjalan sendiri, maka sebaiknya hindari penggunaan baby walker. Meski banyak yang menganggap alat ini aman untuk digunakan, sebenarnya baby walker berisiko membahayakan keselamatan buah hati. Pasalnya, alat ini dapat meningkatkan risiko tersandung hingga terjatuh. Alat ini juga bisa membuat anak lebih malas menggerakkan otot, sehingga menghambat pertumbuhan otot-otot kakinya. Akibatnya, perkembangan berjalan anak menjadi lebih lambat.
4. Biarkan Anak Berjalan tanpa Sandal/Sepatu
Ibu tidak perlu memakaikan sepatu pada si kecil sebelum ia mahir berjalan di luar rumah. Selama fase latihan berjalan di dalam rumah, biarkan buah hati berjalan tanpa alas kaki untuk membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuhnya. Hal ini sekaligus juga untuk melatih kemampuan sensorinya.
5. Pastikan Kondisi Tempatnya Berjalan Aman
Apabila anak sudah mulai aktif bergerak, pastikan lingkungan di sekitarnya aman untuk berlatih berjalan. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya cedera, seperti terbentur atau tersandung meja. Beberapa upaya yang bisa diterapkan untuk memastikan anak berjalan dengan aman saat berada di dalam rumah adalah sebagai berikut:
Jauhkan furniture, seperti kursi, meja, atau lemari yang letaknya rendah agar si kecil tidak bisa memanjat.
Memasang penghalang di bagian atas dan bawah tangga.
Menjauhkan benda-benda yang berpotensi membahayakan si kecil, misalnya benda yang rentan pecah seperti kaca, atau benda tajam.
Memasang pelindung atau silikon pada sudut-sudut furnitur rumah yang tajam.
6. Berjalan di Dalam Box
Cara mengajarkan anak berjalan berikutnya adalah menempatkan anak di dalam box tidur yang sudah dilengkapi dengan pagar pelindung di sekelilingnya. Ajarkan anak untuk berpegangan ke pagar box, kemudian biarkan ia berjalan menyusuri box.
Cara melatih anak berjalan yang satu ini cukup aman dilakukan. Kalaupun anak sampai terjatuh, tubuhnya akan membentur kasur yang empuk. Ketika anak terjatuh, berikan motivasi kepadanya agar ia terbiasa bangun sendiri. Terapkan cara ini setidaknya selama 30 menit per hari.
7. Memberikan Mainan Dorong
Anak-anak di rentang usia 1–3 tahun biasanya senang mendorong-dorong benda. Maka dari itu, tidak ada salahnya memberikan mainan untuk membantunya latihan berjalan, seperti mainan mobil-mobilan yang dapat ia pegang dan dorong. Namun, pastikan bahwa mainan yang diberikan ke anak tidak mudah patah, tidak licin, dan seimbang. Dengan begitu, anak tidak akan mudah terjatuh/terluka saat memainkannya.
Selain menerapkan beberapa tips di atas, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai cara melatih anak berjalan dengan aman. Anda bisa menggunakan aplikasi MySiloam yang memungkinkan Anda untuk melakukan konsultasi secara virtual dengan dokter.
Artikel ini bisa di liat disini